Minggu, 21 Mei 2017

#MemesonaItu Tetap Tenang Walaupun Sedang Kesal


Pagi yang tak pernah sepi. Anak-anak bangun sebelum sarapan selesai dibuat. Mungkin karena aroma makanan yang menggelitiki hidung mereka. Suara sutil dan penggorengan dipadu dengan teriakan anak-anak yang minta perhatian. Himne pagi hari yang sama sekali tidak syahdu.

Baru saja telur kedua meluncur ke penggorengan, terdengar suara nyaring: 
"Bunda, saya boleh lihat TV?"
 "Kenapa tidak boleh?"
"Sekarang waktu untuk apa, Bunda?"
 "Mandi?
"Kan, airnya belum matang?"
"Boleh lihat TV, ya?"
"Kenapa tidak, Bunda?"
"Kenapa, Bunda?"
"Bunda, kenapa diam saja?"
"Bunda?"
Sapaan pagi si sulung mengganggu konsentrasi saya. Hampir saja saya menumpahkan toples kecil berisi garam.

Belum juga menemukan jawaban yang tepat untuk meredam pertanyaan bertubi-tubi si Sulung, si Bungsu muncul di pintu dapur dengan wajah yang masih mengantuk. Sambil  melompat-lompat kecil, si Bungsu memegangi celananya. Itu pertanda ia harus segera diantar ke kamar kecil.

"Mau ke kamar kecil, Dik?" tanya saya.
"Iya" jawabnya.
"Tunggu sebentar, ya, Dik." kata saya.
Di dalam hati saya berdoa supaya ia bisa menahan hajatnya beberapa detik lagi. Tanggung, sebentar lagi telur ceplok kedua matang. Setelah saya tiriskan telur itu, saya gendong si Bungsu ke kamar mandi dengan langkah secepat kilat. Nyaris tepat waktu. Celananya basah ketika dia sampai di pintu kamar kecil. Ya, saya dapat tambahan pekerjaan lagi, yaitu mengepel lantai di pagi hari.

Di saat-saat seperti ini saya perlu New Vitalis Body Scent Blossom. Semerbak wangi bunga-bunga irisplumrose yang menyegarkan, dipadu aroma vanilla dan musky yang elegant adalah aroma favorit saya. Wanginya cocok dengan karakter saya yang feminin. Kalau mencium aroma ini, hati yang tadinya kesal bisa lebih tenang. Omelan-omelan yang sudah siap meluncur, bisa tertelan lagi. Cukup semprot-semprot New Vitalis Body Scent Blossom, beberapa kali, wanginya tahan sepanjang hari. #Memesonaitu tetap tenang walaupun sedang kesal.

Mandi adalah tugas favorit anak-anak. Tapi apakah jadinya jika mereka dibiarkan mandi sendiri?. Sabun yang tadinya penuh sudah habis setengah botol sementara badan mereka masih kering kerontang. Selesai mereka mandi sendiri sabun tinggal seperempat botol. Jadi, dengan mengusung prinsip ekonomi, saya masih mendampingi anak-anak mandi walaupun sebenarnya mereka sudah bisa mandi sendiri ala kadarnya. 

Mereka selalu mandi bersama, terbayang, kan serunya?. Hampir semua sudut kamar mandi kena cipratan air. Termasuk badan dan baju saya yang sudah rapi. Lagi-lagi rasa kesal datang. Untunglah wangi  New Vitalis Body Scent Blossom masih tercium. Niat untuk mengomel bisa diurungkan.

Perjuangan pagi hari belum berakhir. Mendampingi anak anak makan adalah ujian kesabaran terberat di pagi hari. Setiap tiga puluh detik saya harus mengulang-ulang kalimat-kalimat imperatif dan persuasif seperti: 
"Ayo dimakan lagi!" 
"Ayo sedikit lagi!"
"Kalau makan banyak nanti badanmu jadi kuat!"
"Jangan makan sambil jalan-jalan!"
"Jangan makan sambil bermain!"

 Rasanya saya ingin merekam saja kalimat-kalimat itu dan tinggal menekan tombol play dan repeat. Saya pernah mencobanya. Percayalah hasilnya tak akan sama. Anak-anak malah menganggap itu sesuatu yang lucu, mereka tertawa kegirangan.

Waktu sarapan anak-anak lama sekali. Selama itu pula daya harus duduk menunggui mereka. Jika saya berpindah tempat, mereka akan berlarian meninggalkan meja makan. Lagi-lagi wangi New Vitalis Body Scent Blossom yang jadi andalan untuk melewati perjuangan menunggui anak-anak menghabiskan sarapan.

Terima kasih New Vitalis Body Scent Blossom sudah menemani saya melalui pagi yang tak pernah sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar